Monday 30 September 2019

Jadi Cendekia Skripsi Kooperatif Tipe Teams Games Tournament


Skripsi Kooperatif Tipe Teams Games Tournament. Skripsi ini lengkap dengan dengan semua contoh dokumen yang harus diselesaikan dalam penyusunan skripsi. ibarat RPP, LKS, kisi-kisi soal, lembar tes, nilai raport siswa, lembar observasi, angket, analisis data (validitas, reabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran),

Manual; Sumber daya insan memerlukan Pendidikan sebagai salah satu alat pemberdayaan, dimana pendidikan tersebut memegang peranan penting dalam mewujudkan sumber daya insan yang berkualitas.

Salah satu cara untuk meningkatkan sumber daya insan yang berkualitas adalah  dengan melalui pendidikan formal ibarat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA. Melalui penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas diharapkan akan bisa mencapai arah dan tujuan Pendidikan Nasional. Seperti yang telah tersirat dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003 wacana sistem pendidikan nasional, bahwa pendidikan diartikan sebagai perjuangan sadar dan berkala untuk mewujudkan suasana mencar ilmu dan proses pembelajaran semoga penerima didik secara aktif membuatkan potensi dirinya untuk mempunyai kekuatan keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, budbahasa mulia, serta keterampilan yang diharapkan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan nasional bertujuan membuatkan potensi penerima didik semoga menjadi insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, berdikari dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (dalam Sugiono;2008:22). Oleh lantaran itu, diharapkan rumusan kecerdikan yang pokok sehingga sanggup dijadikan pola oleh pendidik dalam mengemban kiprah sebagai guru. Salah satu rumusan kecerdikan tersebut yaitu kurikulum. Kurikulum yaitu seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, kompetensi dasar, bahan standard, dan hasil belajar, serta cara yang dipakai sebagai pedoman penyelenggaraan aktivitas pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar dan tujuan pendidikan.

Kurikulum yang diterapkan di Indonesia ketika ini yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sangat dituntut keaktifan siswa dalam belajar, proses pembelajaran tidak hanya didominasi oleh pendidik tetapi siswa ikut aktif dalam proses pembelajaran tersebut. Oleh alasannya yaitu itu, guru dituntut menjadi seorang pengajar profesional yang mempunyai kemampuan (skiil) serta bisa menerapkan model pembelajaran atau pendekatan pembelajaran yang sempurna sesuai dengan bahan yang akan diajarkan. Hal ini bertujuan untuk mencapai hasil mencar ilmu yang optimal dan sanggup meningkatkan motivasi pada diri siswa. Selain itu juga dimaksudkan untuk membuat suasana mencar ilmu yang menyenangkan sehingga siswa tidak merasa jenuh dan semakin aktif dalam proses belajar.

Salah satu pembelajaran yang sanggup meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa yaitu pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif yaitu solusi ideal terhadap duduk kasus penyediaan kesempatan berinteraksi secara kooperatif dan tidak dangkal kepada siswa dari latar belakang etnik yang berbeda (Slavin , 2008:103).

Model Pembelajaran Kooperatif memasukkan tujuan-tujuan kelompok dan tanggung jawab individual mengatakan efek positif yang konkret pada hasil mencar ilmu siswa, di samping itu pembelajaran kooperatif mempunyai dampak yang positif juga terhadap siswa yang rendah hasil belajarnya, manfaat pembelajaran kooperatif untuk siswa dengan mencar ilmu rendah antara lain meningkatkan motivasi dan meningkatkan hasil belajar. (Slavin , 2008:104).

Skripsi Kooperatif Tipe Teams Games Tournament

Dalam pembelajaran kooperatif ada beberapa tipe, diantaranya yaitu TGT (Team Game Tournament). Pembelajaran kooperatif tipe TGT menekankan pada kompetisi kegiatan, aktivitas tersebut ibarat STAD, tetapi kompetisi pada TGT dilakukan dengan cara membandingkan kemampuan antara anggota tim dalam suatu bentuk tournament.

Menurut De Varies Dan Slavin (dalam Ratumanan, 2002:115) menyatakan bahwa dalam pendekatan TGT ini merupakan cara efektif yang sanggup merubah pola diskusi dalam kelas dan menuntaskan masalah/memecahkan duduk kasus yang diberikan oleh guru. Siswa akan bertemu satu ahad satu kali pada meja tournament dengan dua rekan dari kelompok lain sebagai ganti tes tertulis untuk membandingkan kemampuan kelompoknya dengan kelompok lain. Model pembelajaran tipe TGT memotivasi siswa untuk berfikir serta bisa membantu satu sama lain. Dengan demikian siswa sanggup memecahkan duduk kasus serta sanggup memahami bahan yang telah dijelaskan oleh guru.

No comments:

Post a Comment