Friday 13 September 2019

Jadi Bakir Model Pembelajaran Think Pair Share


Pengertian Model Think Pair Share. Menurut Trianto (2009 : 81) model pembelajaran Think Pair Share (TPS) atau berfikir berpasangan mengembangkan merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi contoh interaksi siswa.

Pertama kali dikembangkan oleh Frang Lyman dan koleganya di Universitas Maryland sesuai yang dikutip Arend (1997), menyatakan bahwa TPS merupakan suatu cara yang efektif untuk menciptakan variasi suasana contoh diskusi kelas.

Langkah-Langkah Model Think Pair Share


Menurut Trianto (2009 : 81) langkah – langkah model TPS adalah:

  • Langkah 1: Berfikir (Thinking)

Guru mengajukan suatu pertanyaan atau duduk kasus yang dikaitkan dengan pelajaran, dan meminta siswa memakai waktu beberapa menit untuk berfikir sendiri tanggapan atau masalah. Siswa membutuhkan klarifikasi bahwa berbicara atau mengerjakan bukan bab berfikir.

  • Langkah 2: Berpasangan (Pairing)

Selanjutnya guru meminta siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh.  Interaksi waktu yang disediakan sanggup menyatukan tanggapan bila suatu pertanyaan yang diajukan atau menyatukan gagasan apabila duduk kasus khusus yang diidentifikasi. Secara normal guru memberi waktu tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk berpasangan.

  • Langkah 3: Berbagi (Sharing)

Pada langkah akhir, guru meminta pasangan-pasangan untuk mengembangkan dengan keseluruhan kelas yang telah mereka bicarakan. Hal ini efektif untuk berkeliling ruangan dari pasangan kepasangan lain dan melanjutkan hingga sekitar sebagian pasangan menerima kesempatan untuk melaporkan.

Kelebihan Model TPS


Menurut Lie (2002 : 45) kelebihan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) yakni meningkatkan partisipasi, cocok untuk kiprah sederhana, lebih banyak kesempatan untuk donasi masing-masing anggota kelompok, interaksi lebih mudah, dan lebih gampang dan cepat membentuk kelompok.

Kelemahan Model TPS


Menurut Lie (2002 : 45) kelemahan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) yakni banyak kelompok yang melapor dan dimonitor, lebih sedikit inspirasi yang muncul, bila ada perselisihan tidak ada penengah.

Upaya Mengatasi Kelemahan Model TPS


Menurut penulis upaya mengatasi kelemahan dari model TPS yakni upayakan siswa sudah mengerti bahan yang sedang dipelajari dan mengerti tengtang langkah-langkah model TPS yang diterapkan. Guru harus berperan menjadi penengah bila terjadi perselisihan.

Referensi/Pustaka :
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Renika Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta.
Lie, Anita. 2002. Cooperatif Learning. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Nuharini, Dewi. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Priatna, Nanang. Darhim. 2003. Problem Posing dan Problem Solving dalam Pembelajaran Matematika. Bandung: Pustaka Ramadhan.
Putra, Sitiava Rizema. 2013. Desain Nelajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Jogjakarta: DIVA press.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media.

No comments:

Post a Comment