Monday 25 February 2019

Jadi Cendekia Inilah Klarifikasi Wacana 4 Teknik Evaluasi Keterampilan


Penilaian keterampilan yakni evaluasi yang dilakukan untuk menilai ke­mampuan akseptor didik menerapkan pengetahuan dalam melaksanakan kiprah tertentu di aneka macam macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian kom­ petensi. Penilaian keterampilan sanggup dilakukan dengan aneka macam teknik, an­tara lain evaluasi praktek, evaluasi produk, evaluasi proyek, dan evaluasi portofolio. Teknik evaluasi keterampilan yang dipakai dipilih sesuai de­ngan karakteristik KD pada KI-4.

Berikut ini yakni uraian singkat mengenai teknik-teknik evaluasi keterampilan tersebut.

a. Penilaian Praktek


Penilaian praktek yakni evaluasi yang menuntut respon berupa keterampilan melaksanakan suatu acara sesuai dengan tuntutan kompetensi. Dengan demi­kian, aspek yang dinilai dalam evaluasi praktek yakni kualitas proses menger­jakan/melakukan suatu tugas.

Penilaian praktek bertujuan untuk menilai kemampuan akseptor didik mende­monstrasikan keterampilannya dalam melaksanakan suatu kegiatan. Penilaian praktek lebih otentik dari pada evaluasi paper and pencil alasannya yakni bentuk-ben­tuk tugasnya lebih mencerminkan kemampuan yang diharapkan dalam praktek kehidupan sehari-hari.

Contoh evaluasi praktek yakni membaca karya sastra, membacakan pidato (reading aloud dalam mata pelajaran bahasa Inggris), memakai peralatan laboratorium sesuai keperluan, memainkan alat musik, bermain bola, bermain tenis, berenang, menyanyi, menari, dan sebagainya.

b. Penilaian Produk


Penilaian produk yakni evaluasi terhadap keterampilan akseptor didik dalam mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki ke dalam wujud produk dalam waktu tertentu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan baik dari segi pro­ses maupun hasil akhir. Penilaian produk dilakukan terhadap kualitas suatu produk yang dihasilkan.

Penilaian produk bertujuan untuk
  • menilai keterampilan akseptor didik da­lam membuat produk tertentu sehubungan dengan pencapaian tujuan pem­belajaran di kelas;
  • menilai penguasaan keterampilan sebagai syarat untuk mempelajari keterampilan berikutnya; dan menilai kemampuan akseptor didik dalam bereksplorasi dan membuatkan gagasan dalam mendesain dan menunjukkan penemuan dan kreasi.

Contoh evaluasi produk yakni membuat kerajinan, membuat karya sastra, membuat laporan percobaan, membuat tarian, membuat lukisan, meng­aransemen musik, membuat naskah drama, dan sebagainya.

c. Penilaian Proyek


Penilaian proyek yakni suatu kegiatan untuk mengetahui kemampuan pe­serta didik dalam mempraktekkan pengetahuannya melalui penyelesaian su­atu proyek­ dalam periode / waktu tertentu. Penilaian proyek sanggup dilakukan untuk menilai satu atau beberapa KD dalam satu atau beberapa mata pelajaran. Instrumen tersebut berupa rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pe­ngumpulan data, pengorganisasian data, pengolahan dan penyajian data, serta pelaporan.

Penilaian proyek bertujuan untuk membuatkan dan memonitor keteram­pilan akseptor didik dalam merencanakan, memeriksa dan menganalisis pro­jek. Dalam konteks ini akseptor didik sanggup menunjukkan pengalaman dan pe­ngetahuan mereka wacana suatu topik, memformulasikan pertanyaan dan memeriksa topik tersebut melalui bacaan, wisata dan wawancara. Kegiatan mereka kemudian sanggup dipakai untuk menilai kemampuannya dalam be­kerja sendiri atau kelompok. Produk suatu proyek sanggup dipakai untuk menilai kemampuan akseptor didik dalam mengomunikasikan temuan-temuan mereka dengan bentuk yang tepat, contohnya presentasi hasil melalui visua dis­play atau laporan tertulis.

Contoh evaluasi proyek yakni melaksanakan pemeriksaan terhadap jenis keane­karagaman hayati Indonesia, membuat makanan dan minuman dari buah segar, membuat gerak tari menurut level dan rujukan latih sesuai iringan, mencipta rangkaian gerak senam berirama, dan sebagainya.

d. Penilaian Portofolio


Penilaian portofolio merupakan teknik lain untuk melaksanakan evaluasi terha­ dap aspek keterampilan. Tujuan utama dilakukannya portofolio yakni untuk memilih hasil karya dan proses bagaimana hasil karya tersebut diperoleh sebagai salah satu bukti yang sanggup menunjukkan pencapaian mencar ilmu akseptor didik, yaitu mencapai kompetensi dasar dan indikator yang telah ditetapkan. Selain berfungsi sebagai kawasan penyimpanan hasil pekerjaan akseptor didik. Selengkapnya bisa anda simak artikel sebelumnya wacana jenis evaluasi portofolio.

No comments:

Post a Comment