Sahabat Edukasi yang sedang berbahagia...
Penilaian Pencapaian Kompetensi Sikap pada Kurikulum 2013 yakni sikap yang bermula dari perasaan yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek.
Sikap juga sebagai verbal dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap sanggup dibentuk, sehingga terjadi sikap atau tindakan yang diinginkan.
Kompetensi sikap yang dimaksud dalam panduan ini yakni verbal dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang dan diwujudkan dalam perilaku.
Penilaian Pencapaian Kompetensi Sikap pada Kurikulum 2013 yakni sikap yang bermula dari perasaan yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek.
Sikap juga sebagai verbal dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap sanggup dibentuk, sehingga terjadi sikap atau tindakan yang diinginkan.
Kompetensi sikap yang dimaksud dalam panduan ini yakni verbal dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang dan diwujudkan dalam perilaku.
Penilaian kompetensi sikap dalam pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur sikap penerima didik sebagai hasil dari suatu aktivitas pembelajaran.
Penilaian sikap juga merupakan aplikasi suatu standar atau sistem pengambilan keputusan terhadap sikap. Kegunaan utama evaluasi sikap sebagai bab dari pembelajaran yakni refleksi (cerminan) pemahaman dan kemajuan sikap penerima didik secara individual.
Penilaian sikap juga merupakan aplikasi suatu standar atau sistem pengambilan keputusan terhadap sikap. Kegunaan utama evaluasi sikap sebagai bab dari pembelajaran yakni refleksi (cerminan) pemahaman dan kemajuan sikap penerima didik secara individual.
Cakupan Penilaian Pencapaian Kompetensi Sikap pada Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua, yaitu sikap spiritual yang terkait dengan pembentukan penerima didik yang beriman dan bertakwa, dan sikap sosial yang terkait dengan pembentukan penerima didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. Sikap spiritual sebagai perwujudan dari menguatnya interaksi vertikal dengan Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan sikap sosial sebagai perwujudan eksistensi kesadaran dalam upaya mewujudkan harmoni kehidupan.
Pada jenjang SMP/MTs, kompetensi sikap spiritual mengacu pada KI-1: Menghargai dan menghayati aliran agama yang dianutnya, sedangkan kompetensi sikap sosial mengacu pada KI-2: Menghargai dan menghayati sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Berdasarkan rumusan KI-1 dan KI-2 di atas, evaluasi sikap pada jenjang SMP/MTs mencakup:
Tabel 1. Cakupan Penilaian Sikap
Penilaian sikap spiritual | Menghargai dan menghayati aliran agama yang dianut |
Penilaian sikap sosial | 1. Jujur 2. Disiplin 3. Tanggung Jawab 4. Toleransi 5. Gotong Royong 6. Santun 7. Percaya Diri |
KD pada KI-1: aspek sikap spiritual (untuk matapelajaran tertentu bersifat generik, artinya berlaku untuk seluruh bahan pokok). Sedangkan KD pada KI-2: aspek sikap sosial (untuk matapelajaran tertentu bersifat relatif generik, namun beberapa bahan pokok tertentu ada KD pada KI-3 yang berbeda dengan KD lain pada KI-2). Guru sanggup menambahkan sikap-sikap tersebut menjadi ekspansi cakupan evaluasi sikap. Perluasan cakupan evaluasi sikap didasarkan pada karakterisitik KD pada KI-1 dan KI-2 setiap matapelajaran.
Acuan evaluasi yakni indikator, alasannya yakni indikator merupakan tanda tercapainya suatu kompetensi. Indikator harus terukur. Dalam konteks evaluasi sikap, indikator merupakan gejala yang dimunculkan oleh penerima didik, yang sanggup diamati atau diobservasi oleh guru sebagai representasi dari sikap yang dinilai.
Berikut ini dideskripsikan beberapa pola indikator dari sikap-sikap yang tersurat dalam KI-1 dan KI-2 jenjang SMP/MTs.
Tabel 2. Daftar Deskripsi Indikator
Sikap dan pengertian | Contoh Indikator |
Sikap Spiritual | · Berdoa sebelum dan setelah menjalankan sesuatu. · Menjalankan ibadah sempurna waktu. · Memberi salam pada ketika awal dan simpulan presentasi sesuai agama yang dianut. · Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa; · Mensyukuri kemampuan insan dalam mengendalikan diri · Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu. · Berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah berikhtiar atau melaksanakan usaha. · Menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah daerah tinggal, sekolah dan masyarakat · Memelihara kekerabatan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa · Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai bangsa Indonesia. · Menghormati orang lain menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya. |
Menghargai dan menghayati aliran agama yang dianut | |
Sikap Sosial | · Tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan · Tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber) · Mengungkapkan perasaan apa adanya · Menyerahkan kepada yang berwenang barang yang ditemukan · Membuat laporan menurut data atau informasi apa adanya · Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki |
1. Jujur adalah sikap sanggup mengemban amanah dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. | |
2. Disiplin adalah tindakan yang menawarkan sikap tertib dan patuh pada banyak sekali ketentuan dan peraturan. | · Datang sempurna waktu · Patuh pada tata tertib atau hukum bersama/ sekolah · Mengerjakan/mengumpulkan kiprah sesuai dengan waktu yang ditentukan · Mengikuti kaidah berbahasa tulis yang baik dan benar |
3. Tanggungjawab adalah sikap dan sikap seseorang untuk melaksanakan kiprah dan kewajibannya, yang seharusnya ia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa | · Melaksanakan kiprah individu dengan baik · Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan · Tidak menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat · Mengembalikan barang yang dipinjam · Mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan · Menepati janji · Tidak menyalahkan orang lain utk kesalahan tindakan kita sendiri · Melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa disuruh/diminta |
4. Toleransi adalah sikap dan tindakan yang menghargai keberagaman latar belakang, pandangan, dan keyakinan | · Tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat · Menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan pendapatnya · Dapat mendapatkan kekurangan orang lain · Dapat mememaafkan kesalahan orang lain · Mampu dan mau bekerja sama dengan siapa pun yang mempunyai keberagaman latar belakang, pandangan, dan keyakinan · Tidak memaksakan pendapat atau keyakinan diri pada orang lain · Kesediaan untuk berguru dari (terbuka terhadap) keyakinan dan gagasan orang lain supaya sanggup memahami orang lain lebih baik · Terbuka terhadap atau kesediaan untuk mendapatkan sesuatu yang baru |
5. Gotong royong adalah bekerja tolong-menolong dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama dengan saling menyebarkan kiprah dan tolong menolong secara ikhlas. | · Terlibat aktif dalam bekerja bakti membersihkan kelas atau sekolah · Kesediaan melaksanakan kiprah sesuai kesepakatan · Bersedia membantu orang lain tanpa mengharap imbalan · Aktif dalam kerja kelompok · Memusatkan perhatian pada tujuan kelompok · Tidak mendahulukan kepentingan pribadi · Mencari jalan untuk mengatasi perbedaan pendapat/pikiran antara diri sendiri dengan orang lain · Mendorong orang lain untuk bekerja sama demi mencapai tujuan bersama |
6. Santun atau sopan adalah sikap baik dalam pergaulan baik dalam berbahasa maupun bertingkah laku. Norma kesantunan bersifat relatif, artinya yang dianggap baik/santun pada daerah dan waktu tertentu bisa berbeda pada daerah dan waktu yang lain. | · Menghormati orang yang lebih tua. · Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan takabur. · Tidak meludah di sembarang tempat. · Tidak menyela pembicaraan pada waktu yang tidak tepat · Mengucapkan terima kasih setelah mendapatkan pertolongan orang lain · Bersikap 3S (salam, senyum, sapa) · Meminta ijin ketika akan memasuki ruangan orang lain atau memakai barang milik orang lain · Memperlakukan orang lain sebagaimana diri sendiri ingin diperlakukan |
7. Percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis seseorang yang memberi keyakinan berpengaruh untuk berbuat atau bertindak | · Berpendapat atau melaksanakan kegiatan tanpa ragu-ragu. · Mampu menciptakan keputusan dengan cepat · Tidak gampang putus asa · Tidak canggung dalam bertindak · Berani presentasi di depan kelas · Berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan |
Untuk teknik dan format / bentuk instrument evaluasi selengkapnya, silahkan baca pada artikel terupdate kami selanjutnya… Semoga bermanfaat dan terimakasih… ...!
No comments:
Post a Comment