Saturday, 5 June 2021

Lebih Cendekia Ketum Pgri Minta Pemerintah Memperhatikan Kesejahteraan Guru Honorer Di Sekolah Negeri Maupun Swasta Serta Peningkatan Kompetensi Guru

Sahabat Edukasi yang sedang berbahagia...

Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistiyo mengingatkan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla untuk memperhatikan nasib para guru honorer, baik di sekolah swasta maupun sekolah negeri.

Pasalnya, para guru honorer sampai ketika ini ada yang masih diberi upah rendah. "Penetapan penghasilan minimal perlu dipikirkan kembali bagi guru honorer dan swasta. Banyak guru yang hanya bergaji 200-300 ribu per bulan," ujar Sulistiyo di Jakarta, Kamis, (27/11).

Menurutnya, guru honorer ketika ini pun sangat berjasa sebab mengisi kekurangan ketersediaan guru SD di seluruh Indonesia. Oleh sebab itu, nasib guru honorer patut diperhatikan. "Ada kekurangan guru SD di seluruh Indonesia. 

Mohon berkenan segera diselesaikan termasuk guru honor sebagai media pengisi kekurangan itu. Mudah-mudahan sanggup terwujud," sambungnya.

Dia pun berharap Wakil Presiden dan menteri terkait hadir dalam peringatan puncak Hari Guru, semoga sanggup secara pribadi mendengarkan keluhan para guru seluruh Indonesia. "PGRI memberikan penghargaan sebab presiden dan Wakil Presiden memastikan tidak akan mengurangi kesejahteraan guru, bahkan akan menambahkan," ujar Sulistiyo.

Lebih lanjut Sulistiyo berharap semoga pemerintah juga meningkatkan kompetensi guru. Karenanya, ia juga mengingatkan pemerintah tempat semoga sanggup melaksanakan training untuk memperbaiki kualitas guru dan meningkatkan dukungan kesejahteraan profesi guru.

Sulistiyo juga mengingatkan pemerintah semoga seluruh honor dan dukungan guru diberikan sempurna waktu dan sempurna jumlah. Meski demikian PGRI berharap adanya terobosan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan guru.

"Saya tahu Pak JK cerdas dalam melaksanakan terobosan.  Insya Allah ada cara meskipun selama ini sulit. Karena pembayaran dukungan profesi belum sebaik yang diharapkan," kata Sulistiyo.(flo/jpnn)

Referensi gambar & artikel : http://pendidikan.jpnn.com

No comments:

Post a Comment