Saturday 26 June 2021

Lebih Berilmu Pengertian, Tujuan, Ciri Khas, Dan Ruang Lingkup Pembelajaran Tematik Pada Implementasi Kurikulum 2013 Sd/Mi

Sahabat Edukasi yang sedang berbahagia...

Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu yang memakai tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga sanggup memperlihatkan pengalaman bermakna bagi akseptor didik. 

Pembelajaran terpadu didefinisikan sebagai pembelajaran yang menghubungkan banyak sekali gagasan, konsep, keterampilan, sikap, dan nilai, baik antar mata pelajaran maupun dalam satu mata pelajaran.Pembelajaran tematik memberi penitikberatan pada pemilihan suatu tema yang spesifik yang sesuai dengan bahan pelajaran, untuk mengajar satu atau beberapa konsep yang memadukan banyak sekali informasi.

Pembelajaran tematik berdasar pada filsafat konstruktivisme yang berpandangan bahwa pengetahuan yang dimiliki akseptor didik merupakan hasil bentukan akseptor didik sendiri. 

Peserta didik membentuk pengetahuannya melalui interaksi dengan lingkungan, bukan hasil bentukan orang lain. Proses pembentukan pengetahuan tersebut berlangsung secara terus menerus sehingga pengetahuan yang dimiliki akseptor didik menjadi semakin lengkap.

Pembelajaran tematik menekankan pada keterlibatan akseptor didik secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga akseptor didik sanggup memperoleh pengalaman pribadi dan terlatih untuk sanggup menemukan sendiri banyak sekali pengetahuan yang dipelajarinya. Teori pembelajaran ini dimotori para tokoh Psikologi Gestalt, termasuk Piaget yang menekankan bahwa pembelajaran haruslah bermakna dan berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan anak.

Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep berguru sambil melaksanakan sesuatu (learning by doing). Oleh alasannya ialah itu, guru perlu mengemas atau merancang pengalaman berguru yang akan mensugesti kebermaknaan berguru akseptor didik. Pengalaman berguru yang memperlihatkan kaitan unsur-unsur konseptual mengakibatkan proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga akseptor didik akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan.

Selain itu, penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar akan sangat membantu akseptor didik dalam membentuk pengetahuannya, alasannya ialah sesuai dengan tahap perkembangannya akseptor didik yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik).

Pembelajaran tematik mempunyai ciri khas, antara lain:

1.   Pengalaman dan acara berguru relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar;
2.   Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan akseptor didik;
3.   Kegiatan berguru dipilih yang bermakna dan berkesan bagi akseptor didik sehingga hasil berguru sanggup bertahan lebih lama;
4.   Memberi penitikberatan pada keterampilan berpikir akseptor didik;
5.   Menyajikan acara berguru yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui akseptor didik dalam lingkungannya; dan
6.   Mengembangkan keterampilan sosial akseptor didik, menyerupai kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.

Tujuan dari pembelajaran tematik adalah;

1.   Menghilangkan atau mengurangi terjadinya tumpah tindih materi.
2.   Memudahkan akseptor didik untuk melihat hubungan-hubungan yang bermakna.
3.   Memudahkan akseptor didik untuk memahami materi/konsep secara utuh sehingga penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat.

Ruang lingkup pembelajaran tematik mencakup semua KD (Kompetensi Dasar) dari semua mata pelajaran kecuali agama. Mata pelajaran yang dimaksud adalah: Bahasa Indonesia, PPKn, Matematika, IPA, IPS, Penjasorkes dan Seni Budaya dan Prakarya.

No comments:

Post a Comment