Sunday 13 October 2019

Jadi Cendekia Mengetahui Lebih Detail Ihwal Metode Guide Note Taking


Pengertian Guide Note Taking. Silberman (2012: 123) menguraikan bahwa guide note taking ialah metode pembelajaran dimana Anda menyediakan formulir atau lembar yang telah dipersiapkan. Lembar ini menginstruksikan siswa untuk menciptakan catatan sewaktu Anda mengajar. Gerak fisik yang minimal menyerupai ini pun akan melibatkan siswa ketimbang jikalau kita sekedar menyediakan buku pegangan yang lengkap. Ada bermacam metode untuk menciptakan catatan secara terarah. Yang paling sederhana di antaranya ialah mengisi bagian-bagian yang kosong.

Pendapat yang sama dikemukakan oleh Zaini, dkk (2008: 32) yang menyatakan dalam taktik ini, sebagai pengajar, Anda menyiapkan suatu skema atau skema atau yang lain yang sanggup membantu penerima didik dalam menciptakan catatan-catatan ketika Anda memberikan materi pelajaran. Ada banyak bentuk atau contoh yang sanggup dikerjakan untuk taktik ini, salah satunya dan yang paling sederhana ialah mengisi titik-titik.

Sedangkan Suprijono (2012: 105) menyatakan bahwa metode pembelajaran yang memakai suatu bagan, skema (handout) sebagai media yang sanggup membantu siswa dalam menciptakan catatan ketika seorang guru sedang memberikan pelajaran dengan metode ceramah. Tujuan Metode pembelajaran guided note taking ialah semoga metode ceramah yang dikembangkan oleh guru menerima perhatian siswa, terutama pada kelas yang jumlah siswanya cukup banyak.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas sanggup disimpulkan bahwa metode guide note taking ialah metode pembelajaran yang fungsinya mengarahkan siswa menciptakan catatan yang sistematis terhadap pembelajaran yang sedang dihadapi dengan cara mengisi kepingan yang kosong dari  bagan, skema, formulir atau bentuk lainnya yang telah disiapkan guru.

Manfaat Metode Guide Note Taking


  1. Siswa dikondisikan dalam perilaku mencari (aktif) bukan sekedar mendapatkan (reaktif).
  2. Membuat siswa tertarik untuk mendapatkan info atau menguasai keterampilan guna menuntaskan kiprah yang diberikan kepada mereka. (Silberman, 2012: 116)
  3. Dapat dikembangkan untuk mengetahui stock of knowledge penerima didik.
  4. Membuat metode ceramah yang dibawakan guru menerima perhatian siswa.
  5. Membuat penerima didik tetap berkonsentrasi dari awal hingga tamat pembelajaran (Suprijono, 2012: 105)
  6. Membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar.

Langkah - Langkah Guide Note Taking


Langkah-langkah guide note taking berdasarkan Silberman (2012: 123) ialah guru menyiapkan catatan yang memuat perihal keseluruhan materi pembelajaran yang harus dikuasai oleh penerima didik. Beberapa kepingan yang penting dari catatan tersebut sengaja dikosongkan. Selanjutnya, sebelum pelajaran berlangsung lembar catatan tersebut dibagikan kepada penerima didik dan dijelaskan bahwa ada beberapa catatan yang sengaja dikosongkan dan harus diisi siswa ketika guru memberikan materi dengan metode ceramah.

Adapun langkah – langkah pembelajaran metode Guide Note Taking menurut  (Agus Suprijono, 2012: 105) ialah sebagai berikut :

  1. Memberi materi didik contohnya berupa handout kepada siswa
  2. Materi didik disampaikan dengan metode ceramah.
  3. Mengosongi sebagian poin-poin yang penting sehingga terdapat bagian-bagian yang kosong dalam handout tersebut, contohnya dengan mengosongkan istilah atau definisi atau bisa dengan cara menghilangkan beberapa kata kunci.
  4. Menjelaskan kepada penerima didik bahwa kepingan yang kosong dalam handout memang sengaja dibentuk semoga mereka tetap berkonsentrasi mengikuti pembelajaran.
  5. Selama penyampaian materi berlangsung penerima didik diminta mengisi bagian-bagian yang kosong.
  6. Setelah penyampaian materi dengan ceramah selesai, mintalah kepada penerima didik membacakan  handoutnya.

Dari beberapa pendapat mengenai langkah-langkah guide note taking diatas, maka sanggup disimpulkan sebagai berikut:

  • Pendahuluan > menyiapkan catatan yang memuat perihal keseluruhan materi pembelajaran yang harus dikuasai oleh penerima didik dan beberapa kepingan yang penting dari catatan tersebut sengaja dikosongkan.
  • Kegiatan Inti
    Tahap I : Membagikan lembar catatan tersebut kepada penerima didik.
    Tahap II : Menjelaskan bahwa ada beberapa catatan yang sengaja dikosongkan dan harus diisi siswa ketika guru menjelaskan materi tersebut.
    Tahap III : Menyampaikan materi dengan metode ceramah.
  • Penutup > Setelah penyampaian materi dengan ceramah selesai, mintalah kepada penerima didik membacakan  lembar catatannya.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Guide Note Taking.


Keunggulan-keunggulan taktik guided note taking berdasarkan (Zainal Mutaqien. 2009: 1) ialah sebagai berikut:

  1. Metode pembelajaran ini cocok untuk kelas besar dan kecil.
  2. Metode pembelajaran ini sanggup dipakai sebelum, selama berlangsung, atau sesuai acara pembelajaran.
  3. Metode pembelajaran ini cukup mempunyai kegunaan untuk materi pengantar.
  4. Metode pembelajaran ini sangat cocok untuk materi-materi yang mengandung fakta-fakta, sila-sila, rukun-rukun atau prinsip-prinsip dan definisi-definisi.
  5. Metode pembelajaran ini gampang dipakai ketika penerima didik harus mempelajari materi yang bersifat menguji pengetahuan kognitif.
  6. Metode pembelajaran ini cocok untuk memulai pembelajaran sehingga penerima didik akan terfokus perhatiannya pada istilah dan konsep yang akan dikembangkan dan yang berafiliasi dengan mata pelajaran untuk lalu dikembangkan menjadi konsep atau skema pemikiran yang lebih ringkas.
  7. Metode pembelajaran ini sanggup dipakai beberapa kali untuk merangkum bab-bab yang berbeda
  8. Metode pembelajaran ini cocok untuk menggantikan ringkasan yang bersifat naratif atau goresan pena naratif yang panjang.
  9. Metode pembelajaran ini sanggup dimanfaatkan untuk menilai kecenderungan seseorang terhadap suatu info tertentu
  10. Metode pembelajaran ini memungkinkan siswa berguru lebih aktif, alasannya ialah menunjukkan kesempatan membuatkan diri, fokus pada handout dan materi ceramah serta diperlukan bisa memecahkan duduk kasus sendiri dengan menemukan (discovery) dan bekerja sendiri.

Di samping mempunyai kelebihan, taktik guided note taking juga mempunyai beberapa kelemahan, sebagai berikut:

  1. Jika guide note taking dipakai sebagai metode pembelajaran pada setiap materi pelajaran, maka guru akan sulit mengontrol acara dan keberhasilan siswa.
  2. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang ditentukan.
  3. Kadang-kadang sulit dalam pelaksanaan alasannya ialah guru harus mempersiapkan handout atau perencanaan terlebih dahulu, dengan memilah kepingan atau materi mana yang harus dikosongkan dan pertimbangan kesesuaian materi dengan kesiapan siswa untuk berguru dengan metode pembelajaran tersebut.
  4. Guru-guru yang sudah terlanjur memakai metode pembelajaran usang sulit mengikuti keadaan pada metode pembelajaran baru.
  5. Menuntut para guru untuk lebih menguasai materi lebih luas lagi dari standar yang telah ditetapkan.
  6. Biaya untuk penggandaan hand-out bagi sebagian guru masih dirasakan mahal dan kurang ekonomis.

Tujuan Pembelajaran dengan Metode Guide Note Taking pada Tiap Ranah Kognitif


Telah diketahui bersama bahwa salah satu kelebihan dari metode guide note taking ialah gampang dipakai ketika penerima didik harus mempelajari materi yang bersifat menguji pengetahuan kognitif. Adapun tujuan pembelajaran dengen metode guide note taking pada tiap ranah kognitif ialah sebagai berikut:

  1. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran yang bersifat teoritis.
  2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam menganalisis duduk kasus dan mencari solusi dari permasalahan tersebut.
  3. Meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir secara holistik atau menyeluruh dari suatu materi pembelajaran.
  4. Meningkatkan kemampuan siswa untuk menelaah permasalahan sebelum mengambil suatu keputusan.
  5. Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. (Wahyuningsih, 2011: 18-20).

Referensi :
Djamarah Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sardiman. 2010. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Silberman, Melvin L. 2012. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif (Edisi Revisi). Bandung: Nuansa.

No comments:

Post a Comment