Sunday 11 August 2019

Jadi Pintar Manfaat, Aspek Dan Prinsip Menentukan Tema Pembelajaran Paud


Pembelajaran anak usia dini sanggup dikembangkan dengan memakai tema. Melalui tema pembelajaran, penerima didik akan lebih gampang mengenal suatu konsep pengetahuan dan sanggup mempelajari sesuatu yang bersifat konkrit. Dengan demikian, indikator perkembangan anak sanggup tercapai secara optimal.

Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa pendidik PAUD banyak mengalami hambatan dalam menyebarkan tema pembelajaran. Hal ini antara lain disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, kreativitas, kepekaan dan keberanian pendidik.

Pendidik PAUD dibutuhkan sanggup menyebarkan tema sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan tema semoga pembelajaran yang dilaksanakan lebih menarik dan mendalam. Oleh lantaran itu untuk memenuhi kebutuhan tersebut disusunlah “Pedoman Pengembangan Tema dalam Pembelajaran Anak Usia Dini”. Pedoman ini dibutuhkan sanggup menjadi contoh bagi pendidik dalam menyebarkan tema di forum PAUD masing-masing.

Pembelajaran tematik merupakan suatu pembelajaran yang mengaitkan banyak sekali bahasan dari Kompetensi Dasar secara terintegrasi kedalam satu tema.

Tema bukan merupakan tujuan pembelajaran melainkan sebagai ekspansi wawasan dalam rangka menghantarkan kematangan perkembangan anak

Manfaat Tema


  1. Menghubungkan bahasan satu dengan lainnya, sesuai dengan cara berpikir anak.
  2. Sebagai Topik bahasan. Topik bahasan yang erat dan dikenal anak menciptakan anak lebih sanggup terlibat di dalamnya.
  3. Menghubungkan pengetahuan sebelumnya dengan pengetahuan yang gres yang sudah dimiliki anak.
  4. Memudahkan pendidik PAUD dalam pengembangan kegiatan belajar sesuai dengan konsep dan sarana yang dimiliki lingkungan.

Aspek yang dibangun melalui Tema


Tema yang dikembangkan dalam pembelajaran harus sanggup membangun sikap perilaku, pengetahuan dan keterampilan penerima didik.

  1. Sikap perilaku: sikap beragama, sikap hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri, disiplin, mandiri, peduli, bisa bekerja sama, bisa menyesuaikan diri, jujur, santun dalam berinteraksi dengan keluarga, sobat dan guru.
  2. Pengetahuan yang sanggup dikembangkan berupa : pengetahuan wacana diri, keluarga, teman, guru, lingkungan sekitar, teknologi, seni dan budaya.
  3. Keterampilan yang dikembangkan berupa : kemampuan berpikir, berkomunikasi, bertindak produktif dan kreatif melalui bahasa, musik, karya dan gerakan sederhana.

Prinsip Memilih Tema


1. Kedekatan


Tema hedaknya dipilih mulai dari tema yang terdekat dengan kehidupan anak. Dekat dimaksud sanggup erat secara fisik sanggup juga erat secara emosi atau minat anak. Contoh tema yang terdekat dengan penerima didik contohnya diri sendiri. Di dalam tema diri sendiri sanggup dikembangkan menjadi sub tema saya dengan topik bahasan antara lain :

  • Mengidentifikasi anggota tubuh
  • Fungsi masing-masing anggota tubuh
  • Siapa saja yang boleh menyentuh anggota badan tertentu dan alasan diperbolehkannya
  • Cara melindungi anggota badan dari hal-hal yang membahayakan

Setelah tema diri sendiri pendidik sanggup menentukan tema lain yang erat dengan kehidupan sehari-hari penerima didik. Masing-masing forum tentu mempunyai kondisi yang berbeda-beda. Misalnya bagi forum PAUD yang lingkungannya erat dengan pantai, maka tema lingkunganku dengan sub tema "pantaiku yang indah" sanggup menjadi pilihan tema sesuai dengan prinsip kedekatan. Bagi forum PAUD yang lingkungannya erat dengan perkebunan, tema lingkunganku dengan sub tema "Kebun" dengan topik bahasan "kebun mangga, kebun kelapa" atau lainnya. "Kebun" sanggup menjadi pilihan tema sesuai dengan prinsip kedekatan.

2. Kesederhanaan


Tema yang dipilih yang sudah dikenal anak semoga anak sanggup menggali lebih banyak pengalamannya. Kaprikornus pemilihan tema tidak perlu yang muluk-muluk. Contoh: Berdasarkan prinsip kesederhanaan kita sanggup menentukan tema "lingkungan" dengan sub tema "Kebun Mangga" melalui topik bahasan yang sederhana kepada penerima didik. Misalnya :

  • Macam-macam kebun mangga
  • Cara memelihara kebun mangga
  • Peralatan yang dipakai di kebun mangga
  • Manfaat buah mangga bagi kesehatan
  • Cara mengkonsumsi buah mangga

3. Kemenarikan


Tema yang dipilih harus bisa menarik minat berguru anak. tema menarik tidak selalu tema yang gila tetapi tema sekitar anak juga bisa menarik jikalau guru sanggup menentukan aktifitas yang sesuai dengan perkembangan anak. Contoh: tema lingkunganku dengan sub tema "Kebun Mangga" sangat menarik bagi anak dengan aktifitas antara lain :

  • Menghitung jumlah buah mangga dengan macam-macam warna, mengumpulkan daun mangga, mengklasifikasi daun mangga menurut warna/ukuran, menggambar pohon mangga, menggambar buah mangga, menggambar kebun mangga, meniru tekstur kulit batang mangga, dll.
  • Melakukan pengamatan terhadap pohon mangga yang ada di lingkungan (tekstur kulit pohon mangga, warna batang mangga, tinggi batang, jumlah ranting pada cabang, urutan ukuran daun, berbagai.
  • Melakukan acara bersama orang renta dan guru contohnya menciptakan jus, manisan dan banyak sekali masakan dari buah mangga dan membuka festival bersama.

4. Keinsidentalan


Pemilihan tema tidak selalu baku yang direncanakan di awal tahun, tetapi juga sanggup menyisipkan insiden luar biasa yang dialami anak. contohnya kejadian banjir yang dialami anak sanggup dijadikan tema insidental. Contoh: Pada dikala bawah umur mengamati pohon mangga yang berada di luar kelas dan mendiskusikannya, tiba-tiba ada seekor kupu-kupu besar dan berwarna indah melintas dan hinggap pada salah satu ranting bunga yang berada di erat pohon mangga, maka pendidik sanggup mengajak anak untuk membahas kupu-kupu tersebut, wacana warnanya, caranya terbang, apa yang dicari atau dimakan, bagaimana berkembang biaknya dll.

Apa saja yang sanggup dijadikan tema


Banyak hal dilingkungan kehidupan kita sanggup dijadikan tema, lantaran intinya tema sebagai bingkai yang sanggup dipelajari anak.

Lembaga sanggup menyebarkan tema sesuai dengan kebutuhan, situasi dan kondisi. Dalam buku panduan guru telah diberikan contoh sebanyak 9 Tema yang dikembangkan menjadi 34 Sub/Sub-sub Tema . Bagi forum yang telah bisa menyebarkan tema, berikut ini merupakan salah satu contoh yang sanggup dipakai sebagai contoh untuk menyebarkan yaitu:

  1. Diriku: Tubuhku, Kesukaanku, identitasku
  2. Keluargaku: Anggota Keluarga, Pekerjaan keluargaku
  3. Binatang: Ikan, Ayam, Burung, Harimau
  4. Lingkungan alam: Laut, Gunung, Kotaku, Desaku, Kebunku, dll
  5. Lingkungan sosial: Tetanggaku, Teman bermainku, Gotong royong, Pos Hansip
  6. Benda benda sekitar: Kendaraan, Alat komunikasi, Benda-benda alam: batu, air, udara, dll
  7. Budaya: Pakaianku, Makanan, Tari-tarian, Sopan santun, Permainan tradisional, dll
  8. Hari besar agama: Idul Fitri, Idul Adha, Nyepi, Natal, Waisak, dll
  9. Negaraku: Lambang Negara, Bendera Negara, Lagu Kebangsaaan, Pahlawan Nasional, Lagu Nasional, dll.
  10. Profesi, dll.

Dari kelompok di atas sanggup diurai menjadi tema-tema yang lebih khusus. Ternyata banyak sekali yang sanggup dijadikan tema, lantaran itu tidak perlu untuk disamakan tema kita dari Sabang hingga Merauke. Masing-masing tempat mempunyai keunikan. Mengapa keunikan itu tidak dijadikan sebagai tema pembelajaran?

Keluasan tema


Sebuah tema sanggup dikembangkan menjadi sub tema, sub-sub tema, pokok bahasan, dan seterusnya. Jika pertanyaannya seberapa luas sebuah tema dikembangkan? Jawabannya tergantung seberapa luas pendidik sanggup memfasilitasi pengembangan tema untuk member pengalaman gres pada anak.

Artinya bila pendidik yang banyak membaca tentu akan menyebarkan tema menjadi sangat luas, tetapi bisa juga sebaliknya.

Berapa usang waktu yang dibutuhkan


Tidak ada ketentuan sebuah tema dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Artinya sebuah tema bisa dilaksanakan usang dan bisa juga singkat, tergantung keluasan tema dan minat anak terhadap tema tersebut. Ada kalanya satu tema membutuhkan waktu selama sebulan atau bahkan lebih, ada juga yang kurang dari sebulan.

No comments:

Post a Comment