Sunday 24 March 2019

Jadi Berilmu Pendekatan Pembelajaran Dan Evaluasi Pada Paud Ra Tk


A. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran pada pendidikan Taman Kanak-kanak dan RA dilakukan dengan berpedoman pada suatu kegiatan kegiatan yang telah disusun sehingga seluruh sikap dan kemampuan dasar yang ada pada anak sanggup dikembangkan dengan sebaik-baiknya. Pendekatan pembelajaran pada anak Taman Kanak-kanak dan RA hendalmya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut.

1. Pembelajaran berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak


  • Anak berguru dengan baik apabila kebutuhan fisiknya terpenuhi serta merasa kondusif dan tenteram secara psikologis.
  • Siklus berguru anak selalu berulang.
  • Anak berguru melalui interaksi sosial dengan orang' pandai balig cukup akal dan bawah umur lainnya.
  • Minat dan keingintahuan anak akan memotivasi belajamya.
  • Perkembangan dan belajar. anak harus memperhatikan perbedaan individu.

2. Berorientasi pada Kebutuhan Anak


Kegiatan pembelajaran pada anak harus senanti?sa: berorientasi kepada kebutuhan anak- anak usia dini: adalah- anak yang sedang membutuhkan upaya-upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan, baik perkembangan fisik maupun psikis (intelektual, bahasa, motorik, dan sosio emosional). Dengan dem.ikian aneka macam jenis kegiatan pembelajaran hendaknya dilakukan melalui analisis kebutuhan dengan aneka macam aspek perkembangan dan kemampuan pada masing-masing anak.

3. Bermain Sambil Belajar atau Belajar Seraya Bermain


Bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran pada anak usia Taman Kanak-kanak dan RA. Upaya-upaya pendidikan yang diberikan oleh pendidik hendaknya dilakukan dalam situasi yang menyenangkan dengan memakai strategi, metode, materi/bahan dan media yang: menarik serta gampang diikuti oleh anak.

Melalui bermain anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan objek-objek yang akrab dengan anak sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi anak. Bermain bagi anak merupakan proses untuk bereksplorasi, sanggup keterampilan yang gres dan sanggup memakai simbol untuk menggambarkan dunianya. Ketika bermain mereka membangun pengertian yang berkaitan dengan pengalamannya. Pendidik kiprah yang sangat penting dalam pengembangan bermain anak.

4. Menggunakan Pendekatan Tematik


Kegiatan pembelajaran hendaknya dirancang dengan memakai pendekatan tematik dan beranjak dari tema yang menarik minat anak. Tema sebagai alat/sarana atau. wadah untuk mengenalkan aneka macam konsep pada anak. Tema diberikan dengan tujuan:

  • Menyatukan isi kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh
  • Memperkaya perbendaharaan kata anak

Jika pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan tema, maka pemilihan tema dalam kegiatan pembelajaran dikembangkan dari hal-hal yang paling akrab dengan anak, sederhana, serta menarik minat anak. Penggunaan tema dimaksudkan .agar anak bisa mengenal aneka macam konsep secara gampang dan jelas.

5. Kreatif dan Inovatif


Proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif sanggup dilakukan oleh pendidik melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk berpikir kritis dan menemukan hal-hal baru. Selain itu pengelolaan pembelajaran hendalmya dilakukan secara dinamis. Artinya anak tidak hanya diperlakukan sebagai objek tetapi juga sebagai subjek dalam proses pembelajaran.

6. Lingkungan Kondusif


Lingkungan pembelajaran harus diciptakan sedemikian menarik dan menyenangkan sehingga an?k selalu betah dalam lingkungan sekolah baik di dalam maupun di luar ruangan. Lingkungan fisik hendaknya keamanan dan kenyamanan anak dalam bermain. Penataan ruang harus diadaptasi dengan ruang gerak anak dalam bermain sehingga dalam interaksi baik dengan pendidik maupun dengan temannya sanggup dilakukan secara demokratis. Selain itu, dalam pembelajaran hendaknya pendidik memberdayakan lingkungan sebagai sumber berguru dengan memberi kesempatan kepada anak untuk mengekspresikan kemampuan interpersonalnya.

Dengan demikian anak merasa bahagia walaupun antar mereka berbeda (perbedaan individual). Lingkungan hendaknya tidak memisahkan anak dari nilai-nilai budayanya yaitu dengan tidak membedakan nilai-nilai yang dipelajari di rumah, di sekolah, dan di lingkungan sekitar. Pendidik harus peka terhadap karakteristik budaya masing-masing anak.

7. Mengembangkan Kecakapan Hidup


Proses pembelajaran harus diarahkan untuk menyebarkan kecakapan hidup. Pengembangan konsep kecakapan hidup didasarkan atas pembiasaan-pembiasaan yang mempunyai tujuan untuk menyebarkan kemampuan menolong diri sendiri, disiplin dan bersosialisasi, serta memperoleh keterampilan dasar yang berkhasiat untuk kelangsungan hidupnya.

B. Penilaian


Penilaian sanggup dilakukan dengan aneka macam cara, antara lain melalui pengamatan dan pencatatan anekdot. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan sikap anak yang dilakukan dengan mengamati tingkah laris anak dalam kehidupan sehari-hari secara terus-menerus, sedangkan pencatatan anekdot merupakan sekumpulan catatan perihal sikap dan sikap anak dalam situasi tertentu. Berbagai alat penilaian yang sanggup dipakai untuk citra perkembangan kemampuan dan sikap anak, antara lain:

  • Portofolio, yaitu evaluasi menurut kumpulan hasil kerja anak yang sanggup menggambarkan sejauh mana anak berkembang.
  • Unjuk kerja (performance) merupakan evaluasi yang menuntut anak untuk melaksanakan kiprah dalam perbuatan yang dap-at diamati, contohnya praktik menyanyi, olahraga, sesuatu.
  • Penugasan (Project) merupakan kiprah yang harus dikerjakan anak yang memerlukan waktu yang relatif usang dalam pengerjaannya. Misalnya melaksanakan percobaan menanam biji.
  • Hasil karya (Product) merupakan hasil kerja anak sesudah melaksanakan suatu kegiatan.

No comments:

Post a Comment