Monday 25 March 2019

Jadi Berilmu Tahapan Perkembangan Bahasa Menulis Dan Membaca Anak Usia Dini


Perkembangan bahasa dalam diri anak sudah dimulai semenjak sebelum lahir. Jauh sebelum kata-kata digunakan, bayi dan bawah umur berkomunikasi melalui ekspresi muka, gerakan tubuh, dan tangisan. Apabila anak berhasil berkomunikasi, yang ditampilkan melalui aneka macam ragam instruksi wajah, gerak dan sikap dengan orang tuanya atau pengasuhnya, makasaat itu bawah umur mulai mengenal kekuatan bahasa sebagai penyebab terjadinya sesuatu.

Keterampilan berbahasa sangat dekat kaitannya dengan perkembangan kognitif dan kompetensi sosial anak. Menurut Howard, Shaughnessy (et.all) dalam Jalongo (2007) dijelaskan bahwa anak yang sedang berguru berbicara dan berinteraksi dengan baik dengan orang lain cenderung lebih berkembang dalam kemampuan keaksaraan dan berguru bermacam-macam pengalaman. Menurut Neuman (2000), beberapa prinsip yang perlu dipertimbangan oleh guru dan orang sampaumur dalam pengembangan bahasa anak antara lain:

  1. Berbicaralah (dua arah - ada interaksi timbal balik) dengan anak, libatkan anak dalam percakapan sehari-hari.
  2. Bacakan dan ulangi bacaan kisah dengan teks yang sanggup diprediksi oleh anak.
  3. Semangati anak untuk menceritakan pengalaman dan mendeskripsikan inspirasi dan kejadian yang penting bagi mereka.
  4. Kunjungi perpustakaan secara teratur.
  5. Sediakan kesempatan bagi anak untuk menggambar dan mencetak, memakai alat tulis.

Tahapan Perkembangan Menulis Anak Usia Dini


  1. Scribble stage (tahap mencoret atau menciptakan goresan): Anak mulai berguru bahasa tulisan. Biasanya dilakukan di dinding, kertas atau apa saja yang dianggapnya bisa ditulis.
  2. Linear repetitive stage (Tahap pengulangan secara linear): Pada tahap ini, anak menelusuri bentuk goresan pena yang horizontal.Tulisan yang dihasilkan anak menyerupai menciptakan gambar rumput. Biasanya anak akan ingat kata apa saja yang ditulis walaupun bentuk tulisannya menyerupai rumput.
  3. Random letter stage (Tahap menulis secara random): Pada tahap ini, anak berguru perihal aneka macam macam bentuk yang sanggup diterima sebagai suatu goresan pena walaupun huruf yang muncul masih acak.Pada tahap ini orangtua dan guru sanggup memberi acara menceritakan gambar yang dibentuk oleh anak.Kegiatan ini membantu anak untuk menuangkan inspirasi pada gambar menjadi goresan pena walaupun kata yang muncul tidak utuh (hurufnya acak).
  4. Letter name writing or phonetic writing stage (tahap menulis goresan pena nama): Pada tahap ini, anak mulai menyusun korelasi antara goresan pena dan bunyi. Permulaan gambar ini sering digambarkan sebagai menulis goresan pena nama alasannya yakni bawah umur menulis goresan pena nama dan suara secara bersamaan. Sebagai contoh, anak menulis kata "dua" dengan "duwa", "pergi" dengan "pegi", dan lain sebagainya.

Tahapan Perkembangan Membaca Anak Usia Dini


  1. Magical stage (Tahap fantasi); Anak mulai berguru memakai buku, mulai berpikir bahwa buku itu penting, melihat atau membolak-balikkan buku dan kadang kala anak membawa buku kesukaannya.
  2. Self Concept Stage (Tahap Pembukaan Konsep Diri Membaca); Anak memandang dirinya sebagai pembaca, dan mulai melibatkan diri dalam acara membaca, akal-akalan membaca buku, memberi makna pada gambar atau pengalaman sebelumnya dengan buku, memakai bahasa buku meskipun tidak cocok dengan tulisan.
  3. Bridging Reading Stage (Tahap Membaca gambar); Pada tahap ini anak menjadi sadar pada cetakan yang tampak serta sanggup menemukan kata yang sudah dikenal, sanggup mengungkapkan kata-kata yang mempunyai makna dengan dirinya, sanggup mengulang kembali kisah yang tertulis, sanggup mengenal cetakan kata dari puisi atau lagu yang dikenalnya serta sudah mengenal abjad.
  4. Take Off Reading Stage (Tahap Pengenalan Bacaan); Anak tertrik pada bacaan, mulai mengingat kembali cetakan pada konteksnya, berusaha mengenal gejala pada lingkungan serta membaca aneka macam tanda menyerupai kotak susu, pasta gigi atau papan iklan.
  5. Independent Reader Stages (Tahap Membaca lancar); Pada tahap ini, anak sanggup membaca aneka macam jenis buku yang berbeda secara bebas, menyusun pengertian dari tanda, pengalaman dan instruksi yang dikenalnya serta sanggup menciptakan asumsi bahan-bahan bacaan.

No comments:

Post a Comment