Monday, 15 January 2018

Pasti Dapat Melangkah Mencari Secuil Cahaya

Melangkah mencari secuil cahaya - Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh. Kita siapa? Pendosa? Sekotor itukah diri kita? Selalu dikucilkan dan dibenci oleh semua manusia? Ingat!!!  Allah ga pernah membenci.


 Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh PASTI BISA Melangkah Mencari Secuil Cahaya
Ilustrasi mencari cahaya di tengah kegelapan (Dini L/matrapendidikan.com)

Ada usulan dari Al-qur'an nih, yuk kembali lagi pada allah. Allah merindukan, Allah menunggu diri kita, lho.

Ga penting segelap apa masa lalu, sebesar apa dosa kita. Asal kita mau meninggalkan masa kemudian dan melangkah mencari cahaya.

Allah SWT berfirman:
وَمَنْ يُّهَاجِرْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ يَجِدْ فِى الْاَرْضِ مُرٰغَمًا كَثِيْرًا وَّسَعَةً   ۗ  وَمَنْ يَّخْرُجْ مِنْۢ بَيْتِهٖ مُهَاجِرًا اِلَى اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ اَجْرُهٗ عَلَى اللّٰهِ  ۗ  وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا

(Wa may yuhaajir fii sabiilillaahi yajid fil-ardhi murooghomang kasiirow wa sa'ah, wa may yakhruj mim baitihii muhaajiron ilallohi wa rosuulihii summa yudrik-hul-mautu fa qod waqo'a ajruhuu 'alalloh, wa kaanallohu ghofuuror rohiimaa)

"Dan barang siapa berhijrah di jalan Allah, pasti mereka akan mendapat di Bumi ini daerah hijrah yang luas dan (rezeki) yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah alasannya yaitu Allah dan Rasul-Nya, kemudian selesai hayat menimpanya (sebelum hingga ke daerah yang dituju), maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. An-Nisa' 4: Ayat 100)

Subhanallah walhamdulillah wallahuakbar.

Begitu besarnya cinta Allah.

Tau ga, ada sebuah kisah yang begitu menarik dibalik ayat di atas..
Yuk,simak kisahnya…

Hiduplah seorang yang tamak dengan segala kekuatan yang ia miliki, ialah orang yang paling berkuasa, namun ia menentukan jalan yang salah, diceritakan bahwa ia telah membunuh 98 manusia.

Kehidupannya mulai terasa membosankan. Ketika semua orang menjauhi dan takut akan dirinya sehingga matanya mulai terbuka dengan yang namanya taubat, berkeliling-keliling mencari seseorang yang dapat menolongnya keluar dari lembah yang amat suram.

Suatu dikala ia bertemu dengan seseorang dan bertanya:

"Saya telah membunuh 98 manusia, apakah masih terbuka pintu taubat untuk saya?

"Tidak, engkau akan menjadi penghuni neraka yang kekal" jawabnya

Karena merasa terhina dengan jawabannya ia pun membunuh,sehingga 99 yang telah menjadi korbannya.

Ketika berjalan ia kembali bertemu dan hal yang terjadi pun sama, lengkap sudah ia telah membunuh 100 manusia..

Berjalan menelusuri gelap,menghadang segala rintangan berharap bertemu seseorang yang dapat memberi secercah keinginan di penguhujung usianya ..

Akhirnya ia bertemu seseorang, dan menanyakan "Saya telah membunuh 100 manusia, apakah masih ada pintu taubat untuk ku?”

"Tentu, Allah maha pemaaf, maha akseptor taubat, belum ada kata terlambat selagi kita bernapas. Temuilah Baginda Rasulullah, beliaulah yang akan memimpin jalanmu,, insyaaallah jikalau kau bersungguh-sungguh nirwana menanti kelak"

Dengan semangat ia pergi menemui Rasulullah, namun sejengkal dari setengah perjalanan malaikat maut tiba menjemput.

Subhanallah walhamdulillah wallahuakbar, setiap langkahnya dihitung sebagai amal ibadah Dan kematiannya yaitu selesai hayat khusnul khotimah..

Allah menyayangi hambanya yang bertaubat..

Setua apapun kita, belum terlambat untuk bertaubat.

Semuda apapun kita cepatlah bertaubat alasannya yaitu selesai hayat selalu mengintai

Kembalilah pada allah, Allah menunggu..

Datanglah dengan segala penyesalan biar kita ‘pergi’ dengan segala kenikmatan.. Aamiin. (*Penulis: Dini Lintau)

No comments:

Post a Comment