Tuesday, 15 March 2022

Pasti Dapat Inilah Filosofi Tungku Dapur Kotor

Inilah filosofi tungku kaki tiga – Dapur kotor merupakan daerah memasak yang memakai kayu sebagai materi bakar untuk menghasilkan api. Hasil pembakaran kayu berupa bubuk yang bersifat kotor. Itu lantaran nya disebut sebagai dapur kotor.

 Dapur kotor merupakan daerah memasak yang memakai kayu sebagai materi bakar untuk meng PASTI BISA Inilah Filosofi Tungku Dapur Kotor
Ilustrasi tungku kaki tiga dapur kotor (doc.matrapendidikan.com)

Bagi yang memasak pada dapur kotor biasanya memakai tungku kaki tiga. Ketiga kaki tungku dibentuk dengan kerikil kali atau bata yang disusun agak tinggi. Kemudian di atas ketiga tungku kaki tiga diletakkan kuali, wajan, periuk dalam kondisi stabil. Apa yang dimasak tidak akan tumpah ke bawah.

Perapian memasak dengan tungku kaki tiga berasal dari kayu bakar yang disilangkan pada ujung-ujung kayu bakar dalam tungku sehingga api menyala dengan baik. Jika ujung kayu bakar tidak disilangkan maka api akan susah menyala. Bahkan lebih banyak asap yang timbul ketimbang api untuk memanaskan masakan.
Baca juga : Memasak, Beralih Menggunakan Tungku Kaki Tiga?
Jika memasak air minum, anda tinggal menunggu hingga air mendidih pada suhu hingga 100 derajat Celcius. Perapian yang tepat akan mempercepat proses pendidihan air.

Akan tetapi jika menciptakan gulai atau rendang, anda perlu mengaduk-aduk kuliner tersebut biar merata. Merata bumbu maupun masaknya. Dalam istilah Minangkabau, bacakak sendok dengan kuali makanya kuliner jadi enak.

Berdasarkan uraian perihal tungku dapur kotor di atas, di MinangKabau ada 3 filosofi yang dianut dalam pergaulan sosial masyarakat, yaitu:

1.Tungku tigo sajarangan

Di Minangkabau, tungku kaki tiga dikenal dengan istilah tungku tigo sajarangan. Sistem kepemimpinan dalam masyarakat menganut sistem tungku tigo sajarangan. Ketiga tungku sajarangan dalam kepemimpinan masyarakat di Minangkabau yakni ninik mamak, alim ulama dan cadiak pandai.

Ketiga pimpinan ini mempunyai tugas dan fungsi masing-masing dalam sebuah masyarakat. Berfungsinya ketiga unsur pimpinan tersebut menciptakan masyarakat Minangkabau merasa terayomi dan terarahkan.

2.Basilang kayu di tungku

Masakan akan masak dengan perapian tepat dengan cara menyilangkan beberapa ujung-ujung kayu di dalam tungku. Dalam istilah Minangkabau, basilang kayu dalam tungku makonyo nasi jadi masak.

Masalah dalam masyarakat Minangkabau diselesaikan dengan duduk bersama untuk bermusyawarah dalam mencari mufakat. Tidak ada problem yang tidak sanggup terselesaikan dengan cara duduk bersama secara musyawarah dan mufakat.

3.Bacakak sendok jo kuali

Mengaduk-aduk kuliner dengan sendok atau sanduak sehingga menghasilkan suara yang berasal dari pertemuan antara sendok dengan dasar kuali atau wajan memasak masakan. Istilahnya, bacakak sendok jo kuali makonyo samba jadi masak. Artinya, sambal akan lezat jika diaduk-aduk hingga merata dengan sendok.
Permasalahan yang terjadi memang tidak mengenakkan pendengaran dan hati. Namun permasalahan dalam masyarakat sanggup diselesaikan dengan baik sehingga menghasilkan keputusan yang memuaskan.

No comments:

Post a Comment