Pak Deka menghela nafas seraya meluruskan tubuhnya pada sandaran kursi. Matanya terasa lelah dan perih. Tak terasa telah dua jam lebih guru paruh baya itu mempelototi layar laptop. Berselancar di dunia maya menikmati sajian banyak sekali gosip terkini berkaitan dengan tugasnya sebagai seorang guru di sekolah menengah pertama.
Segera guru Merdeka memutus koneksi internet. Kemudian mencabut perangkat modem dari port USB laptop. Tujuannya supaya pemakaian paket data tidak terus berjalan ketika rehat.
Laptop dan modem usb, dua perangkat yang selalu dipakai oleh pak Deka untuk online di dunia maya. Laptop yang tidak sanggup dikatakan gres sebab keluaran tahun 2008 dengan operating system (OS) Windows XP.
Untuk sanggup mengakses internet dan berselancar di dunia maya, pak Deka harus mengeluarkan sekian rupiah dana untuk membeli paket data. Konon memakai modem memboroskan biaya.ketimbang jaringan wifi.
Namun bagi pak Deka bukan perkara ekonomis atau tidaknya koneksi internet. Bagi pak Deka yang terpenting ialah sanggup membuka susukan internet dimana dan kapan saja. Hal itu sanggup terpenuhi dengan memakai modem sebagai sarana koneksi internet.
*****
Setiap membuka laptop, pak Deka selalu terhubung dengan akun blogger, facebook dan twitter. Merdeka Saputra, begitu nama lengkap guru paruh baya itu, selalu log in dalam ketiga akun tersebut.
Dengan begitu pak Deka simpel membuka ketiga akun tersebut. Usai memposting artikel di blog pribadinya, guru yang lahir bertepatan dengan peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI itu, membagikan postingan via media umum facebook dan twitter.
Jenuh dengan aktivitas blogging dan bermedia sosial ria, pak Merdeka Saputra segera browsing melalui kemudahan mesin pencari google. Mencari-cari gosip wacana peraturan terbaru yang berkaitan dengan guru. Mendownload perangkat pembelajaran sesuai kurikulum pendidikan yang berlaku.
Begitu banyak gosip bersiliweran di dunia maya wacana dunia pendidikan. Hampir setiap detik terjadi pembaharuan gosip yang berkaitan dengan dunia pendidikan.
*****
Tiba-tiba Pak Deka tersenyum kecil mana kala membuka peraturan wacana pendidikan.
“Oh, berubah lagi peraturan dalam sistem penilaian…” desis pak Deka pelan.
Tak mau ambil pusing dengan perubahan itu, pak Deka segera menutup kemudahan pencarian dan kembali membuka akun facebook. Ada notifikasi pesan masuk pada serpihan tab atas laman facebook. Segera pak Deka mengarahkan kursor mouse dan membukannya.
“Belum bobok ya, Pak? Bapak koq online terus? Nggak capek ya?” Begitu isi pesan pada messenger facebook dari salah seorang pengguna facebook yang masih online dinihari itu.
Pak Deka tersentak. Tidak berniat untuk membalasnya, pak Deka eksklusif keluar dari akun facebooknya. Kemudian menutup seluruh laman dan memadamkan laptop.
Pak Deka gres menyadari, meskipun tak membuka laman facebook, pengguna lain yang menjadi teman niscaya mengetahui pak Deka online terus di facebook.
Ini menjadi pelajaran bagi pak Deka supaya usai membuka facebook segera log out supaya tidak diketahui online terus oleh pengguna lain.
Simak juga : Semua Sudah Menjadi Guratan Takdir
Pak Deka tersenyum kecil. Menatap jam digital di sudut tab bawah laptopnya. Ternyata sudah hampir subuh.
No comments:
Post a Comment